SELAMAT DATANG DI DUNIA KANDIWA

Tuesday, October 11, 2011

Ekonomi Teknik


Konsep Ekonomi Teknik

Untuk mempelajari suatu konsep ekonomi teknik maka diperlukan terlebih dulu pembentukan suatu konsep pemahaman yang akan disampaikan dibawah ini:

segala hal yang ada disekitar kita adalah gratis. semuanya telah disediakan oleh alam, manusia hanya mengolahnya hingga menjadi barang yang memiliki nilai. manusia melakukan kerja pada alam maka alam akan memberikan gratis pada manusia untuk dieksplore. sehingga dapat kita simpulkan bahwa semua barang
yang kita kenakan sekarang ialah gratis. namun pada kenyataannya kita memerlukan uang untuk mendapatkannya. hal ini yang sebenarnya kita beli bukan barang dari alam tersebut. namun barang yang telah diberikan kerja oleh manusia. contoh yang bisa diberikan seperti halnya baju yang kita kenakan. baju berasal dari kapas yang ada di alam. pembuatan baju ini melibatkan puluhan bahkan ratusan orang. mulai dari penanam kapas, pengambil kapas, orang yang mengolahnya menjadi benang, benang yang dijadikan kain, kain yang dibentuk oleh penjahit hingga baju yang kita beli. bayangkan berapa banyak orang yang terlibat didalamnya. inilah yang menjadi nilai tambah kapas hingga terolah menjadi baju dimana memiliki nilai jual lebih tinggi daripada kapas. sehingga yang kita beli itu bukan hasil alam. alam memberikannya gratis. tapi kerja atau jasa manusialah yang kita beli selama ini.

Present Value
Present Value adalah jumlah hari yang setara dengan pembayaran masa depan, atau serangkaian pembayaran, yang telah diabaikan oleh tingkat bunga yang sesuai.
Dengan rumus :
PVo = FVn [1 + (r/k)]n . k
Keterangan :
Pvo      = Nilai sekarang
FVn     = Nilai masa mendatang
r           = tingkat diskonto
k          = tingkat penggandaan
n          = periode waktu

Fulture Value
Future Value adalah jumlah uang yang investasi dengan tetap, ditambah bunga akan tumbuh oleh beberapa tanggal masa depan.
Dengan rumus :
FV       = PO + PO ( r )
= PO + ( 1 + r )
Keterangan :
FV = Nilai Masa Mendatang
PO = Nilai Saat Ini
r = Tingkat Bunga

Anuitas
Anuitas adalah suatu rangkaianpembayaran/penerimaan sejumlah uang,umumnya sama besar, dengan periode waktuyang sama untuk setiap pembayaran.

Jenis-jenis anuitas
Anuitas biasa (ordinary annuity) : pembayarandilakukan setiap akhir periode atau satu periodelagi
Anuitas di muka (annuity due) : pembayarandilakukan setiap awal periodeatau mulai hari ini
Anuitas ditunda (deferred annuity) : pembayarandimulai setelah beberapa periode

PV = present value atau nilai di awal periode atau nilai sekarang.
i = tingkat bunga per periode
n = jumlah periode
A = anuitas atau penyebaran perperiode
Di sebut faktor anuitas nilai sekarang dan dinotasikan dengan a , n dan i.

Gradient
Berbeda dengan Annuity, dalam arithmatic gradien, rangkaian penerimaan atau pembayaran semakin naik/ turun secara proporsional dengan gradien/ perbedaan tertentu.




JENIS BUNGA DALAM PEMAJEMUKAN :
  • Bunga Sederhana
Adalah bunga yang dibayarkan hanya pada pinjaman atau investasi pokok saja.
Jumlah uang dari bunga sederhana merupakan fungsi dari variabel-variabel :
- Pinjaman pokok
- Tingkat bunga per tahun
- Lamanya waktu pinjaman

Untuk menghitung bunga sederhana :

Si = Po (i)(n)
Dimana :
Si = jumlah bunga sederhana
Po =pinjaman atau tabungan pokok
i = tingkat bunga
n = jangka waktu

  • Bunga Majemuk
Merupakan bunga yang dibayarkan dari hasil pinjaman (investasi) ditambahkan terhadap pinjaman pokok secara berkala, sehingga bunga yang dihasilkan dari pokok pinjaman dibungakan lagi bersama-sama.

Untuk menghitung bunga Majemuk

FVn = P(1+i) atau FVn = Po (FVIFi,n)
Dimana :
FVn = Future Value tahun ke-n
FVIFi,n = Future Value Interest Factor (Nilai majemuk dengan tingkat bunga i% untuk n periode)

MACAM-MACAM BUNAG
1. Sistem Bunga Flat
Bunga flat merupakan satu sistem perhitungan bunga untuk debitur KPR. Dalam hal ini, sedari awal sampai akhir masa angsuran, bunga dipatok tetap di angka tertentu. Misalnya di angka 9%.

Kemudian, nilai bunga dihitung berdasarkan nilai awal utang pokok. Semisal, debitur A mendapatkan pinjaman (utang pokok) senilai Rp150 juta. Sistem bunga flat 9% dikenakan ke A.

Maka, sedari awal sampai akhir masa angsuran, nilai bunga yang mesti dibayar mengacu ke Rp150 juta sebagai nilai awal utang pokok tersebut. Sekalipun masa angsuran tinggal enam bulan dan nilai utang pokok tinggal Rp30 juta, bunga tetap dihitung dengan Rp150 juta tadi sebagai acuan.

Biasanya, dalam sistem bunga flat, bank mematok tingkat bunga lebih rendah ketimbang bunga pasar.

Kini, untuk KPR, boleh dikatakan bahwa sistem bunga flat sudah jarang digunakan. Sistem ini lebih banyak digunakan bank untuk kredit yang masa angsurannya lebih singkat ketimbang KPR. Misalnya kredit pembelian kendaraan bermotor.
Buat debitur KPR, sistem bunga flat sebenarnya membuahkan keuntungan tersendiri. Yakni, nilai angsuran per bulan bisa sama sedari awal sampai akhir.
Hanya, kerugiannya sebagai berikut: bila dihitung secara menyeluruh, total harga yang mesti dibayar debitur kepada bank bisa lebih mahal!

2. Sistem Bunga Efektif
Sistem bunga efektif juga merupakan satu sistem perhitungan bunga untuk debitur KPR. Dan bisa dikatakan berlainan dengan sistem bunga flat.

Dalam sistem bunga efektif,  nilai bunga dihitung berdasarkan utang pokok yang tersisa—bukan berdasarkan utang pokok awal seperti di sistem bunga flat.

Seperti kita ketahui bersama, dalam angsuran yang mesti dibayarkan debitur KPR tiap bulan, ada dua komponen. Pertama, angsuran utang pokok. Adapun yang kedua adalah pembayaran bunga kepada pihak bank.

Dalam sistem bunga efektif, bunga dihitung berdasarkan utang pokok yang tersisa.
Semisal, debitur B awalnya mendapat KPR dengan plafon Rp150 juta. Di bulan pertama, bunga dihitung mengacu ke angka Rp150 juta sebagai utang pokok tersebut. Setelah lima tahun, utang pokok itu tentu menurun, andaikanlah menjadi Rp100 juta. Maka, besar bunga dihitung dengan pengalian bunga ke Rp100 juta sebagai utang pokok yang tersisa itu—bukan ke Rp150 juta tadi.

Dengan sistem bunga efektif ini, di awal masa angsuran, alokasi /porsi pembayaran bunga biasanya jauh lebih besar ketimbang di masa selanjutnya. Semakin lama masa angsuran, semakin besar pula porsi cicilan utang pokok.

Bagi debitur KPR, sistem bunga efektif kalau dilihat secara keseluruhan bisa menguntungkan dibandingkan sistem bunga flat. Pasalnya, total harga yang harus dibayarkan ke bank bisa lebih murah.

besar nilai angsuran (utang pokok plus bunga) tak tetap, turun-naik mengikuti tingkat bunga pasar.

3. Sistem Bunga Anuitas
Boleh dikatakan bahwa sistem/istilah bunga anuitas merupakan “saudara sedarah” dari sistem bunga efektif. Ya, Anda tepat: bisa dikatakan bahwa bunga anuitas merupakan modifikasi dari sistem /bunga efektif.

Mari kita sekarang mengupas hal tersebut. Dalam bunga anuitas, besar bunga yang mesti dibayar juga dihitung berdasarkan utang pokok yang tersisa—bukan berdasarkan utang pokok awal. Tak ubahnya bunga efektif.

Yang berbeda, dalam bunga anuitas, bank mengatur agar total jumlah angsuran utang pokok plus bunga, bisa sama selama beberapa waktu/periode.

Bila tingkat bunga pasar naik, otomatis tingkat bunga KPR yang disandangkan ke debitur turut naik. Dan perubahan itu berlaku selama beberapa waktu tertentu. Kenaikan tersebut tak bersifat seketika, namun baru berlaku di periode mendatang.

Hal itu berbeda dengan di sistem bunga efektif. Di sistem bunga efektif, kenaikan tingkat bunga KPR langsung diberlakukan di bulan berikutnya, tanpa menunggu habisnya satu periode.

4. Bunga Floating (Mengambang)
Bunga floating bukan merupakan sistem perhitungan bunga. Namun, merupakan sifat bunga yang ditetapkan kepada debitur KPR.

Dengan bunga floating, tingkat bunga yang dikenakan ke debitur tak tentu, berubah mengikuti tingkat bunga pasar. Bila kondisi ekonomi tengah apik dan bunga pasar rendah, bunga KPR bisa rendah—bisa di bawah 10%.

Sebaliknya, bila kondisi ekonomi tengah tak ramah dan bunga pasar naik, bunga KPR bisa pula naik—bisa di kisaran 14%; saat krisis ekonomi dahsyat di tahun 1997-an, tingkat bunga KPR  di atas 25%.

5. Bunga Tetap (Fixed)
Bunga tetap juga merupakan sifat bunga—bukan sistem perhitungan bunga. Dengan bunga tetap ini, tingkat bunga yang dikenakan ke debitur dipatok di angka tertentu. Nah, patokan tersebut lazim berlaku untuk jangka waktu tertentu.

Semisal, kini bank penerbit KPR banyak menawarkan tingkat bunga di bawah 10% yang bersifat tetap untuk masa satu tahun. Ada yang 7%-an, ada pula yang 9%-an.

Dengan pemakaian bunga tetap ini, debitur KPR tentu diuntungkan. Maklum, biasanya, bunga tetap tersebut dipancang lebih rendah ketimbang bunga pasar.

Daftar Pustaka :
Welcome to chl’s world.2011.konsep ekonomi teknik 18/02/2011. http://ayukwardani.wordpress.com/2011/02/19/konsep-ekonomi-teknik-18022011

Quranic Studies.2011.time value of money VS economic value of time. http://muhsinhar.staff.umy.ac.id/?p=1508

Wikipedia.2011.suku bunga. http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_bunga

Belajar Ekonomi.2009.bunga sederhana dan bunga majemuk. http://blogdeta.blogspot.com/2009/03/bunga-sederhana-dan-bunga-majemuk.html

Scribd..matematika keuangan dan ekonomi. http://www.scribd.com/doc/13771014/Matematika-Keuangan-ANUITAS-BIASA-Indra-Maipita

Putro Haryono..ekonomi teknik.http://haryono_putro.staff.gunadarma.ac.id/

Sahabat Property.2010.Macam-macam bunga dalam KPR. http://www.sahabatproperty.com/index.php?option=com_content&view=article&id=66:macam-macam-bunga-dalam-kpr&catid=37:info-kpr&Itemid=28

No comments: